Setelah Melalui Perdebatan yang Alot, Konspirasi Lolos Dari DCDC Pengadilan Musik
Masih hadir ditempat yang sama, yakni di Kantin Nation The Panas Dalam, Jalan Ambon no 8 A Bandung, Pengadilan Musik memasuki episode barunya yang ke 26. Pengadilan yang digelar pada tanggal hari Kamis, 25 Oktober ini menghadirkan band Konspirasi sebagai terdakwanya. Band yang diperkuat oleh para musisi yang namanya sudah tidak asing lagi seperti Edwin (Coklat) , Che (Cupumanik), Romi, serta Marcell ini dinilai perlu mempertangungjawabkan pencapaian mereka lewat karya terbarunya, “Dominasi”. Selain itu, band yang terdiri dari musisi yang cukup punya ‘nama’ ini, apakah sudah pantas menyandang gelar supergrup?
Sekitar pukul delapan malam, Pengadilan Musik mulai dibuka dengan lagu “Bagimu Negeri”, lalu kemudian sang Panitera Eddi Brokoli tampil membacakan sedikit prolog tentang sejarah singkat terbentuknya Konspirasi, dan segala hal tentang pencapaian Supergrup ini, termasuk ketika band ini menginjak usia yang ke sepuluh tahun.
Pengadilan Musik menampilkan Man Jasad sebagai hakim, serta Pidi Baiq dan Budi Dalton sebagai jaksa penuntut. Sedangkan di kursi pembela masih diisi oleh Yoga PHB dengan gimmick kaos parodinya, yang kali ini memparodikan band Konspirasi menjadi Komplikasi dan single “Dominasi” menjadi “Deminasi”. Yoga tampil lengkap dengan gaya yang bisa dibilang menyeruapi sang vokalis, Che, karena tampil dengan bandana dan serta celana cargo, bahkan dengan sepatu kostum bertulisan Komplikasi.
Sedangkan yang menjadi tandemnya Yoga, Rully Pasar Cikapundung tampil dengan gimmick membawa rantang. Rully jadi sosok yang ditunggu setelah pada Pengadilan Musik sebelumnya dia datang dengan buku KUHP dari Jamaika, dan buku panduan sejarah musik Metal, kala Down For Life menjadi terdakwa.
Comments (0)