Lagu Dadakan Kontroversial Jason Ranti Membuatnya Lolos Pengadilan Musik
Sempat tergabung bersama sebuah band bernama Stairway to Zinna sebagai gitaris, pada perjalanan karir bermusiknya Jason Ranti akhirnya memutuskan untuk bersolo karir, dengan menenteng senjata berupa gitar kopong berpeluru lirik-lirik ‘ajaib’ dan terdengar jujur, lugas, kritis, juga slebor. Di satu sisi, memiliki sarkasme, satir, dan humor, yang tidak jarang menyulut kontroversi atau bahkan membuat pendengarnya merenung, karena dirasa apa yang ditulis Jason Ranti itu bermakna ‘dalam’, meski disajikan dengan gaya yang serampangan.
Pada tahun 2017, album penuh perdananya yang berjudul Akibat Pergaulan Blues dirilis oleh Demajors Record. Menurut pengakuannya, awalnya materi dalam album ini diperuntukan untuk band Stairway To Zinna, sampai akhirnya atas bantuan Dado, drummer Stairway To Zinna, dan sekarang bertugas menjadi manajernya, Jason Ranti berhasil merekam beberapa lagu dan melewati masa sulit dalam perjalanan hidupnya. Album ini juga berhasil digarap lewat kerjasamanya dengan produser Junior Soemantri. Lewat karya-karyanya, Jason Ranti sempat masuk dalam beberapa nominasi penghargaan, salah satunya nominasi untuk karya produksi folk/country/balada terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia 2017.
Melanjutkan episode baru dari album Akibat Pergaulan Blues, dia merilis sebuah video klip pada awal tahun 2019 ini berjudul “Pulang Ke Rahim Ibunya”. Lagu ini menjadi patut diapresiasi ketika musisi folk lain kebanyakan berkutat tentang bagaimana indahnya memaknai hujan di sore hari dengan ditemani secangkir kopi, Jason Ranti lebih memilih untuk mengangkat satu tema yang menyatakan bahwa hidup ini tidak baik-baik saja. Hingga hal tersebut kemudian diterjemahkan melalui visual menarik, dengan mengedepankan sosok boneka barbie sebagai modelnya yang bernama Lisa, yang secara fiktif diambil dari isi lirik lagu “Pulang Ke Rahim Ibunya”.
Adu argumen antara jaksa penuntut dan pembela menjadi sajian yang berhasil membuat tawa penonton pecah. Terlebih dengan gimmick- gimmick yang ditampilkan oleh dua pembela, seperti Yoga yang seperti biasa mengenakan kaus parodi dari terdakwa. Kali ini Yoga memparodikan Jason Ranti menjadi Jason Rantai, yang sanggup memberikan patahan logika yang disambut gelak tawa penonton yang menyaksikan.
Sekitar pukul setengah sebelas malam, disesi terakhir acara dan setelah melalui perdebatan yang cukup alot, Jason Ranti dinyatakan bebas dari tuntutan, serta berhak mendapatkan plakat dari DCDC Pengadilan Musik malam itu. Dan dengan diserahkannya plakat dari Pengadilan Musik DCDC ini maka berakhir pula acara itu, dengan menyisakan senyum dari penonton yang hadir, dan tentunya dari Jason Ranti, yang malam itu juga didaulat berfoto bareng dengan jaksa, pembela, hakim, dan beberapa penikmat karya Jason Ranti itu sendiri.
Comments (21)