DownForLifeForIndonesia - Waktunya Pertempuran Para Babi dari Neraka
Ada satu tempat khusus untuk Down For Life yang sudah disediakan, yaitu satu lahan persegi panjang yang sudah dibatasi oleh garis putih. Hanya band yang akan tampil yang diperbolehkan mengakses daerah tersebut, dan hanya lahan itu lah yang diperbolehkan untuk dipakai oleh Down For Life. Selama barang disimpan sesuai tempat dan peruntukan, kru dari Wacken Open Air menjamin keamanannya.
Down For Life segera bersiap-siap. Mereka berganti kostum: menggunakan batik lusuh bermotif parang dan memakai riasan wajah berwarna hitam. Lalu, mereka merakit dua side banner bergambar logo dan artwork Down For Life berukuran 2x2 meter. Setelah itu, mereka berembuk untuk melakukan briefing dan berdoa bersama.
Down For Life ketika briefing di belakang panggung | Foto: Karina Supriaman
Down For Life tidak terlihat tegang. Seperti yang Adjie pernah sampaikan bahwa mereka harus siap dengan segala hasil, baik menang atau kalah. Energi itu terus mereka bawa, dan ini mengantarkan aura yang positif. Panggung memang sudah seharusnya menjadi arena bersenang-senang. Terlepas dari kompetisi atau bukan, tugas utama mereka hanya satu: tampil dengan maksimal. Maka dari itu, kemampuan mereka mengatasi rasa tegang adalah awal yang baik untuk mengeksekusi panggung seoptimal mungkin.
Godless, kandidat Metal-Battle dari India sedang tampil di Headbangers Stage, tepat sebelum Down For Life. Sementara di panggung W.E.T Stage, Down For Life mulai mengatur tata letak instrumen dan melakukan check line. Selain itu, mereka juga mulai memasang side banner di kiri dan kanan panggung, memasang bendera Indonesia di amplifier, serta menaruh topeng celuluk dan rangda di tengah panggung. Saya dan John berbagi tugas tentang siapa harus mengambil angle apa. Selesai dengan itu, kami segera menuju pos masing-masing. Saya tepat di depan panggung dan John berada di tengah kerumunan penonton.
Logo Down For Life di samping panggung W.E.T Stage | Foto: Karina Supriaman
Godless selesai dengan penampilannya. Di layar samping panggung, logo Down For Life berlatar merah putih sudah terpampang. Seorang MC berdiri di depan tirai W.E.T Stage. Ia mendeskripsikan Down For Life secara singkat dengan bahasa Jerman. Kemudian, ia masuk ke balik tirai dan memanggil Down For Life tepat pukul 11.50 waktu Jerman. Tirai dibuka, personil Down For Life sudah berdiri di sana, menyapa penonton dengan horns hand dan teriakan Adjie, dilatari suara musik “Gunungan”, intro dari alat musik gamelan buatan Ari Wvlv dari Soundboutique khusus untuk Down For Life.
Comments (2)