Hadirkan Band Potensial Kawasan Bandung Selatan, “DCDC Shoutout! Day” Sukses Dihelat!
Sumber Foto : Rafli F
Semua band yang tampil hari itu di “DCDC Shoutout! Day” tentunya menjadi ajang pembuktian bahwa eksistensi musik Bandung masih sangat menggeliat, dan setiap karya yang dipamerkan dalam gelaran ini mempunyai kualitas yang patut disebarkan ke ranah yang lebih luas
Tempo hari “DCDC Shoutout! Day” kembali sukses dihelat, yang tentunya dengan semangat yang masih sama, yaitu mengangkat band lokal potensial untuk berkreasi menunjukkan hasrat bermusiknya. Tentunya ini menjati perhelatan yang spesial bagi mereka yang ingin berkembang dan ingin menunjukkan potensinya secara langsung. Digelar pada 16 Desember 2023, “DCDC Shoutout! Day” kali ini masih berkutat tampilkan band-band sekitar Bandung, atau lebih tepatnya dari daerah Bandung Selatan.
Setelah melewati tahap kurasi yang cukup panjang, akhirnya terpilih lah lima band yang secara karakter musik mempunyai ragam warna. Diantaranya Forwar, BWR, Freya Losing Hurts, Tomodachi dan Selow Migow. Mereka tentunya diberikan kesempatan untuk unjuk kebolehan di “DCDC Shoutout! Day” kali ini. Bukan hanya itu, mereka juga mendapatkan banyak ilmu seputar musik yang dibagikan oleh tiga narasumber kawakan yang sudah lalu-lalang di belantika musik Tanah Air, diantaranya Toteng ‘Forgotten’, Hinhin ‘Akew’, dan Addy Gembel ‘Forgotten’.
Berlokasi di Kantin Nasion The Panasdalam, acara ini dibuka siang hari dengan workshop seputar penggunaan tools, gear, dan juga tata suara dari Toteng. Banyak ilmu yang dilontarkan Toteng guna mematik semangat kreativitas dari band-band yang hadir. Terutama di bagian sound check, Toteng membagikan segala tektek bengek tata kelola suara yang baik agar para band yang hadir mampu tampil maksimal di setiap panggungnya.
Mulai memasuki sore hari, area panggung sudah siap dijajal para band yang tampil. Band asal Banjaran, Forwar, membuka gelaran ini dengan musik Metal yang dibawanya. Sesuai dengan nama bandnya, Forwar di sini tampilkan musik bertensi tinggi, agresif dan tanpa kompromi menghantarkan distorsi yang ‘bising’, seakan menggambarkan situasi dalam sebuah peperangan. Dengan membawa tiga amunisi lagu, Forwar mampu unjuk taring dan membuktikan bahwa mereka layak untuk berkembang lebih besar.
Setelah Forwar tampil ‘gahar’ dengan segala amunisinya, giliran BWR yang berperan sebagai pemanas area. Komposisi musik cadas menjadi sajian utama dari band ini. Yang menjadi band ini ‘WOW’ adalah dari posisi departemen suara diisi oleh ‘Srikandi Metal’ lengkap dengan teknik vokal yang kualitasnya patut diapresiasi. Riff-riff gitar sangar, gebukan drum bertempo tinggi, isian bass yang menebalkan adrenalin, serta teriakan vokal yang gahar terus mereka sajikan selama kurang lebih 40 menit di atas panggung.
Waktu beranjak menuju petang, di sini band-band yang hadir dikumpulkan untuk mengikuti sharing session dari Addy Gembel dan Hinhin. Di sesi ini Hinhin banyak menceritakan pengalamannya selama berkutat di belantika musik Indonesia. Terlebih soal pembahasan karakter musik, Hinhin menjelaskan bahwa banyak faktor yang dapat membentuk karakter dalam sebuah band, dan salah satunya adalah budaya. Addy Gembel turut memberikan pandangan soal ini, dan setuju bahwa banyak hal yang dapat mengangkat identitas band. Ada satu hal yang mereka tegaskan dalam perjalanan sebuah band, yaitu sikap/’attitude’. Hal ini tentunya wajib digaris bawahi oleh setiap band yang ingin berkembang. Selain itu, setelah sharing session berakhir, Hinhin mengajak para perwakilan band untuk jamming session. Ini tentunya menjadi satu momen penting ketika band-band yang tampil dapat tampil bareng satu tokoh penting di belantika musik Indonesia.
Setelah itu acara dilanjutkan kembali dengan penampilan band. Freya Losing Hurts membuka malam dengan musik Pop-Punk yang diusungnya. Tampil dengan format trio, mereka mampu menunjukkan penampilan terbaiknya. Meski terdapat sedikit kendala pada bass–dan akhirnya bisa diatas, namun mereka berhasil menyikapinya secara profesional dan mengakhiri penampilan dengan ciamik.
Pertunjukkan dilanjutkan oleh Tomodachi yang membawa bebunyian Pop dalam perhelatan ini. Band ini mampu tampil mendinginkan suasana dan menjadi lebih santai setelah sebelumnya dicecar oleh segala kebisingan distorsi dari penampil sebelumnya. Tomodachi tampil percaya diri dengan Pop yang catchy dengan posisi vokal perempuan yang menambah warna pada band ini. Dari sisi komposisi musik pun, band ini menunjukkan sajian yang penuh isian dan juga dinamis, yang konsisten hingga akhir penampilan.
Perhelatan malam Minggu ini ditutup oleh Selow Migow dengan personalnya yang se RT. Selow Migow dengan musik Ska-nya berhasil menyulap panggung “DCDC Shoutout! Day” menjadi arena dansa. Bebunyian Two Tone style begitu kentara, mulai dari gitar yang lengkap dengan isian sound sederhana tapi mampu menarik badan untuk berdendang, lalu pola drum yang khas dengan gabungan bassline yang beragam, diwarnai dengan ambience yang dibawa keyboard, dan juga bebunyian dari terompet dan saxophone yang dinamis menjadikan malam pesta yang indah.
Semua band yang tampil hari itu di “DCDC Shoutout! Day” tentunya menjadi ajang pembuktian bahwa eksistensi musik Bandung masih sangat menggeliat, dan setiap karya yang dipamerkan dalam gelaran ini mempunyai kualitas yang patut disebarkan ke ranah yang lebih luas. Ruang yang disediakan DCDC ini memang untuk mengakomodir segala potensi tersebut, mulai dari kualitas, teknis, sikap dan banyak hal lainnya.
Nantikan “DCDC Shoutout! Day” selanjutnya, yang barang tentu akan menghadirkan band-band potensial dari berbagai penjuru, dan pastinya sudah terdaftar di DCDC Shoutout. Bagi band yang belum terdaftar dan ingin berkesempatan tampil di gelaran “DCDC Shoutout! Day”, segera daftarkan band kalian di DCDC Shoutout (syarat dan ketentuan berlaku).
Comments (0)